Jika Jakarta
punya TransJakarta, Semarang-pun punya Trans-Semarang. Transportasi umum
ini disini lebih dikenal sebagai BRT atau Bus Rapid Transit. Fasilitas
yang disediakan bus ini seperti pendingin ruangan (AC), pintu yang
otomatis dan beberapa kursi juga music player yang akan membuat
penumpang merasa enjoy menikmati perjalanannya.
Selain beberapa
fasilitas tersebut, pelayanan yang diberikan pun cukup baik. Petugas
yang ramah dan akan siap membantu ketika Anda jika bingung arah tujuan ,
serta akan selalu mengingatkan nama halte yang akan kita lewati. Satu
lagi, bus ini juga akan menyempatkan waktu berhenti tepat didepan halte
ketika penumpang akan turun. Resiko terjatuh sangat minim berbeda dengan
bus biasa yang terkesan buru-buru menurukan penumpangnya. Setiap
penumpang yang akan turun akan didahulukan daripada yang akan naik.
Jadi,jangan takut terjadi “bentrok” di bus ini.
Jika Anda naik
bus BRT dan tidak mendapatkan kursi.Pastikan menjaga keseimbangan.
Beberapa jalanan di Semarang cukup membuat Anda kocar kacir cari
pegangan. Contohnya di jalan turunan gombel.
***
Sedikit berbagi
pengalaman, suatu hari saya sedang menunggu bus di salah satu halte.
Tiba-tiba datang bapak-bapak paruh baya. Ketika itu muka beliau nampak
kebingungan sambil melihat rute bus yang memang terpasang disetiap
haltenya. Kebetulan saat itu tidak ada petugas yang menjaga disana
karena itu saya mencoba bertanya.
“Mau kemana pak?”
“Ke simpang lima,mbak. Ini dimana ya mba?”
Oh, sepertinya bapak tersebut baru pertama kali ke Semarang, batinku.
“Ini di banyumanik pak”
Kemudian bapak
itu mulai bercerita. Beliau sebenarnya orang Semarang tapi sudah lama
tinggal di Singapura. Sudah lupa nama beberapa tempat tapi ingat
lokasinya.
“kalo di Singapura beda mba, saya pusing baca petanya. Kok tidak dikasih tanda kita sekarang lokasinya dimana.”
Nah, persis yang
pernah aku pikirkan juga. Sempat bingung pertama kali naik bus ini
dengan alasan yang sama seperti bapak satu ini. Ada baiknya, rute diberi
tanda lokasi halte dimana kita berada. Jadi, orang yang membaca tidak
akan kebingungan seperti kasus ini.
“Oh, ada pak..halte ini ada namanya kok . Tapi kalo mau dilihat harus dari seberang jalan , kalo duduk ya ga kelihatan hehe”

Kemudian bus
yang kami tunggu datang. Kami pun naik. Mungkin saking lamanya di
Singapura. Ketika petugas menyerahkan tiket. Bapak tersebut kelihatan
kebingungan lagi.
“Berapa mba?”
“Tigaribulimaratus pak”
Bapak tersebut menyodorkan uang sepuluh ribu sambil berkata “itu kurang gak mba?”
Duh ada ada saja.
***
Oya, naik bus
ini murah meriah sekali . Bayangkan penumpang biasa jauh dekat cukup
merogoh kocek 3500 rupiah sedang pelajar 1000 rupiahsaja. Kalau naik
bus biasa bisa habis 5000 bahkan bisa lebih tergantung jarak jauh
dekatnya.Bayangkan , jarak ungaran-simpang lima saja ada kira-kira 27 km. Berarti kira 129 rupiah/km.Murahkan?
Jam
operasional bus BRT sekitar 05.30 - 18.30 WIB. Bagi penumpang yang
membawa anak, lansia atau memiliki keterbatasan fisik akan diutamakan
untuk duduk. Ya, Jika ke sini, cobalah keliling dengan BRT. Kabar
bahagianya tarif hanya sekali jalan, pindah koridor hanya pada halte
transit tidak dikenakan biaya tambahan. Tapi jika pindah koridor tidak
di halte transit akan dikenakan tarif normal. Jadi,jangan sampai salah
ya.
Di laut ngambilin kerang, pulang-pulang lupa di bawaKalau kalian ke Semarang, jangan sungkan naik BRT ya.
Yuk, coba transportasi umum. Sudahkah layakkah ?
0 komentar:
Posting Komentar