Sabtu, 20 Desember 2014

Rawa Pening: Kesederhanaan Yang Indah

Kenapa judulnya kesederhanaan yang indah? Karna buat ngeliat pemandangan yang cantik dan indah, kamu gak perlu ribet melancong jauh-jauh ke luar kota kalau di tempat sekitarmu tinggal ada tempat yang pecah abis men! Suntuk karna tugas sekolah yang menumpuk? Atau udah bosen sama hidup dan pengen nge-refresh otak? Ayo jelajahi kota kampung halamanmu and out from your comfort zone!

Rawa Pening Ambarawa


Wisata Apung Kampoeng Rawa. Gerbang ini menjadi jalan masuk utama menuju tempat wisata Rawa Pening. Kami yang saat itu ber-delapan, karena sedang suntuk di tengah kesibukan kuliah, memutuskan untuk pergi ke tempat wisata ini. Rawa Pening ini letaknya tidak jauh dari kota Semarang, sekitar 50 km, dan dapat ditempuh kisaran 1 jam dari Tembalang. Rawa Pening adalah singkatan dari Rawa yang artinya danau, dan Pening yang artinya bening.

Dan pemandangan dari gerbang utama menuju Rawa Pening saat itu tak henti membuat kami berdecak kagum. Sawah-sawah yang terbentang luas dengan background gabungan dari tiga gunung sekaligus -Gunung Telomoyo, Merbabu, dan Ungaran- mampu dengan seketika meng-install ulang- otak kami -cieilaah~ haha pemandangan yang super pecah meeen!

Untuk masuk, kami membayar parkir sebesar Rp 3.000,- per motor *kayaknya._. Setelah memarkir motor, kami menuju ke dermaga dan setuju untuk berkeliling dermaga dengan menyewa perahu motor sebesar Rp 80.000,- atau Rp 10.000,- per orang.


Dan kamu tau? Pemandangan saat berkeliling dermaga di atas perahu, tambah super duper pecah meeen!!! Gunung Merbabu yang berada tepat di depan keliatan jelas banget :3




Setelah puas memutari dermaga, cacing-cacing di perut pun teriak minta diisi. Akhirnya kami menuju rumah makan apung. Tapi sebelum masuk, foto-foto  dulu 


Untuk memasuki rumah makan apung ini lewat kayak jembatan berjalan yang ditarik gitu men biar sampe ke dalemnya. Unik kan? 



Ngeliat pemandangan rumah makan apung yang epic banget ini, kami jadi punya firasat buruk tentang isi dompet kami setelah pulang nanti. Yeah benar saja men, Sekali makan sama minum kudu keluar uang sebesar Rp. 40.000,-. Murah sih kalo dibandingin sama lukisan alam di sekitar kami. Tapi kalau harganya mahasiswa banget kan kita jadi bakal sering-sering kesini men! haha :D

Hari udah mulai sore dan awan mendung juga udah mulai dateng, maka jam 4 sore kita mutusin buat balik ke Tembalang dengan otak yang kembali suci lagi :D 


Rabu, 12 November 2014

Jalan-Jalan Men: Klenteng Sam Poo Kong Semarang

7 November 2014
Jalan-Jalan Men kali ini, aku ditemani 6 teman sekelasku, yaitu Citra, Reni, Yulia atau yang biasa dipanggil Pil, dan dua teman yang berasal dari luar kota; Dinda dan Meita. Karena lelah dengan kepenatan akibat tugas yang menumpuk, kami memutuskan untuk meng-instal-ulang otak kita sejenak dengan berkeliling-keliling kota :D Kami berempat yang berasal dari Semarang, mengajak dua teman kami dari luar kota untuk merasakan sejenak suasana daerah Semarang bawah. Akhirnya kami memutuskan untuk JJM ke Klenteng Sam Poo Kong.




Klenteng Sam Po Kong ini selain merupakan tempat ibadah dan ziarah juga merupakan tempat wisata yang menarik untuk di kunjungi. Tempat ini dikenal juga dengan sebutan Gedong Batu. Ada yang mengatakan nama ini dipakai karena asal mula tempat ini adalah sebuah gua batu besar yang terletak pada sebuah bukit batu. Tetapi ada sebagian orang yang mengatakan bahwa sebenarnya asal kata yang benar adalah Kedong Batu, alias tumpukan batu-batu alam yang digunakan untuk membendung aliran sungai.

Komplek Klenteng Sam po Kong terdiri atas sejumlah anjungan yaitu Klenteng Besar dan gua Sam Po Kong, Klenteng Tho Tee Kong, dan empat tempat pemujaan (Kyai Juru Mudi, Kayai Jangkar, Kyai Cundrik Bumi dan mbah Kyai Tumpeng). Klenteng Besar dan gua merupakan bangunan yang paling penting dan merupakan pusat seluruh kegiatan pemujaan. Gua yang memiliki mata air yang tak pernah kering ini dipercaya sebagai petilasan yang pernah ditinggali Sam Po Tay Djien (Zheng He). Bentuk bangunan klenteng merupakan bangunan tunggal beratap susun. Berbeda dengan tipe klenteng yang lain, klenteng ini tidak memiliki serambi yang terpisah. Pada bagian tengah terdapat ruang pemujaan Sam Po.

Menurut cerita, pada awal abad ke-15 Laksamana Zheng He sedang mengadakan pelayaran menyusuri pantai laut Jawa dan sampai pada sebuah semenanjung. Karena ada awak kapal yang sakit, ia memerintahkan mendarat dengan menyusuri sebuah sungai yang sekarang dikenal dengan sungai Kaligarang. Ia mendarat disebuah desa bernama Simongan. Setelah sampai didaratan, ia menemukan sebuah gua batu dan dipergunakan untuk tempat bersemedi dan bersembahyang. Zeng He memutuskan menetap untuk sementara waktu ditempat tersebut. Sedangkan awak kapalnya yang sakit dirawat dan diberi obat dari ramuan dedaunan yang ada disekitar tempat itu.

Setelah ratusan tahun berlalu, pada bulan Oktober 1724 diadakan upacara besar-besaran sekaligus pembangunan kuil sebagai ungkapan terima kasih kepada Sam Po Tay Djien. Dua puluh tahun sebelumnya diberitakan bahwa gua yang dipercaya sebagai tempat semedi Sam Po runtuh disambar petir. Tak berselang lama gua tersebut dibangun kembali dan didalamnya ditempatkan patung Sam Po dengan empat anak buahnya yang didatangkan dari Tiongkok. Pada perayaan tahun 1724 tersebut telah ditambahkan bangunan emperan di depan gua.

Itulah sedikit cerita mengenai Klenteng Sam Poo Kong Semarang. Klenteng ini berlokasi di sebelah barat daya kota Semarang, tepatnya di daerah Simongan. Jl. Simongan Semarang di bawah naungan Yayasan Klenteng Sam Poo Kong Gedung Batu. Saat ini , selain berfungsi sebagai tempat ibadah, kawasan Klenteng Sam Poo Kong Semarang juga menjadi salah satu tujuan wisata lokal di semarang yang menarik banyak minat wisatawan , baik Domestik maupun mancanegara. Pengunjung juga dapat berfoto dengan pakaian ala prajurit Cina di tempat tersebut. Cukup dengan membayar uang masuk sebesar Rp 3.000,- kita akan disuguhi pemandangan indah, unik dan kaya akan sejarah. Tapi sayangnya untuk bisa masuk ke bangunan kelenteng kita harus membayar lagi sebesar Rp20.000.

Dan ini foto-foto konyol kami :D

Dinda, Reni, Rullaay, Ncit, Pil

Pil, Meme, Rullaay, Reni, Ncit


Meheetaaal \m/
Klenteng Sam Poo Kong Semarang. Berlokasi di sebelah barat daya kota Semarang , tepatnya di daerah Simongan. Jl. Simongan Semarang di bawah naungan Yayasan Klenteng Sam Poo Kong Gedung Batu. Saat ini , selain berfungsi sebagai tempat ibadah, kawasan Klenteng Sam Poo Kong Semarang juga menjadi salah satu tujuan wisata lokal di semarang yang menarik banyak minat wisatawan , baik Domestik maupun mancanegara. Pengunjung juga dapat berfoto dengan pakaian ala prajurit Cina di tempat tersebut. Cukup dengan membayar uang masuk sebesar Rp 3.000,- kita akan disuguhi pemandangan indah, unik dan kaya akan sejarah. Tapi sayangnya untuk bisa masuk ke bangunan kelenteng kita harus membayar lagi sebesar Rp20.000,- - See more at: file:///D:/Catatan%20Harian%20Keong%20%20Klenteng%20Sam%20Poo%20Kong%20-%20Semarang.htm#sthash.l1Cve5JA.dpuf

Sumber: file:///D:/Catatan%20Harian%20Keong%20%20Klenteng%20Sam%20Poo%20Kong%20-%20Semarang.htm
Muhammad Chamdun

Rabu, 05 November 2014

Pengen ketemu Doraemon? Yuk ke Museum Fujiko F. Fujio!

“Aku ingin begini, aku ingin begitu, ingin ini ingin itu, banyak sekali…”
Tahu dong penggalan lagu di atas? Kalau travelers penggemar Doraemon, pasti akan langsung menyanyikannya.
Selama ini, kita hanya bisa menyaksikan aksi robot kucing berwarna biru ini di komik dan televisi saja. Padahal, travelers bisa lho langsung melihat penampakan “asli” Doraemon bersama teman-temannya.
Karakter-karakter dari Doraemon
Ya, jika kamu sedang berkunjung ke Jepang, coba deh sambangi Museum Fujiko F. Fujio. Museum ini dinamakan demikian karena Fujiko F. Fujio adalah pencipta karakter Doraemon. Terletak di Kawasaki, Jepang, museum ini menjadi salah tujuan wisata populer di Jepang. Lalu, apakah museum ini hanya menampilkan Doraemon saja? Apa saja yang ada di dalamnya?
Karakter P-Man, salah satu ciptaan Fujiko F. Fujio
Karakter P-Man, salah satu ciptaan Fujiko F. Fujio
Ibarat buku dongeng, museum ini menceritakan kisah tentang Doraemon dan penciptanya, mendiang Fujiko F. Fujio. Sejarah-sejarah pembuatan Doraemon dan karya Fujiko lainnya disuguhkan di sini. Dibangun sejak September 2011, museum ini menampilkan ratusan sketsa coretan kertas Fujiko saat membuat komik Doraemon dan komik lainnya seperti P-Man sampai Little Ghost Q-Taro. Travelers bisa menikmati sampai puas hasil karya tersebut sebelum membaca serial komik Doraemon yang super lengkap.
Tak hanya itu, kamu juga bisa menonton serial Doraemon di Fujiko F. Fujio Theater. Film yang ditayangkan berdurasi sekitar 15-20 menit dengan menggunakan bahasa Jepang langsung terasa membuat kamu sejengkal dengan keberadaan Doraemon cs. Bagi travelers yang malas menonton film Doraemon tapi hanya ingin duduk-duduk di kawasan sekitar, bisa nongkrong di kafe Doraemon. Di sini, kamu bisa menikmati makan dorayaki sepuasnya seharga mulai dari 130 yen (sekitar Rp14 ribu).
Dorayaki, kue kegemaran Doraemon
Dorayaki, kue kegemaran Doraemon
Sudah puas berkeliling dan makan, jangan berharap kamu bisa duduk santai. Kunjungi dulu taman bermain di Museum Doraemon ini. Taman ini bukan sekadar taman bermain belaka. Apa yang selama ini kamu lihat di animasi Doraemon, semua dihadirkan di sini. Kamu bisa melihat Nobita dan Doraemon yang sedang menunggangi Pisuke, dinosaurus peliharaan Nobita. Lalu ada tumpukan pipa gorong-gorong tempat berkumpul Nobita dan teman-temannya. Pintu kemana saja juga ada, lho!
Pintu Kemana Saja, salah satu alat Doraemon yang paling populer
Pintu Kemana Saja, salah satu alat Doraemon yang paling populer
Tumpukan pipa yang sering dijadikan tempat berkumpul karakter Doraemon
Tumpukan pipa yang sering dijadikan tempat berkumpul karakter Doraemon
Dinosaurus Pisuke, yang sempat muncul di komik Doraemon sebagai peliharaan Nobita
Dinosaurus Pisuke, yang sempat muncul di komik Doraemon sebagai peliharaan Nobita
Lalu berapa harga tiket masuk ke museum ini? Kamu cukup merogoh kocek 1.000 yen (sekitar Rp111 ribu) untuk dewasa dan mahasiswa, 700 yen (sekitar Rp77 ribu) untuk pelajar SMP dan SMA, serta 500 yen (sekitar Rp50 ribu) untuk anak-anak berusia 4 tahun ke atas. Kamu yang sudah membeli tiket, jangan khawatir akan susah mendapatkan kendaraan untuk masuk ke museum ini. Karena, pengunjung diwajibkan menaiki bus Doraemon di tempat-tempat yang telah ditentukan, yaitu di Stasiun Noborito. Bus ini terlihat unik dengan gambar berwarna-warni Doraemon dan kawan-kawannya. Dekorasi interior bus pun terdapat banyak aksesoris yang serba Doraemon.
Bus yang akan mengantar pengunjung ke Museum Fujiko F. Fujio
Bus yang akan mengantar pengunjung ke Museum Fujiko F. Fujio
Saat kamu sudah masuk ke dalam museum, kamu akan diberi pengarahan. Tapi ingat, di dalam museum, kamu tidak diperbolehkan mengambil foto, karena dikhawatirkan lampu flash kamera dapat merusak warna dari sketsa-sketsa maupun halaman asli komik-komik karya Fujiko F Fujio. Asyiknya, selama pengarahan kamu akan diberikan sebuah alat kecil seperti radio yang berguna sebagai alat penerjemah. Museum ini buka setiap hari, kecuali Selasa dan libur nasional, mulai pukul 10.00 hingga 18.00 waktu setempat.

sumber : http://www.pegipegi.com/travel/yuk-bertemu-doraemon-di-museum-fujiko-f-fujio/

Trans Semarang, Solusi Jalan-Jalan Murah dan Mudah!

dari tribun jateng

Jika Jakarta punya TransJakarta, Semarang-pun punya Trans-Semarang. Transportasi umum ini disini lebih dikenal sebagai BRT atau Bus Rapid Transit. Fasilitas yang disediakan bus ini seperti pendingin ruangan (AC), pintu yang otomatis dan beberapa kursi juga music player yang akan membuat penumpang merasa enjoy menikmati perjalanannya.
Selain beberapa fasilitas tersebut, pelayanan yang diberikan pun cukup baik. Petugas yang ramah dan akan siap membantu ketika Anda jika bingung arah tujuan , serta akan selalu mengingatkan nama halte yang akan kita lewati. Satu lagi, bus ini juga akan menyempatkan waktu berhenti tepat didepan halte ketika penumpang akan turun. Resiko terjatuh sangat minim berbeda dengan bus biasa yang terkesan buru-buru menurukan penumpangnya. Setiap penumpang yang akan turun akan didahulukan daripada yang akan  naik. Jadi,jangan takut terjadi “bentrok” di bus ini.
Jika Anda naik bus BRT dan tidak mendapatkan kursi.Pastikan menjaga keseimbangan. Beberapa jalanan di Semarang cukup membuat Anda kocar kacir cari pegangan. Contohnya di jalan turunan gombel. 

***

Sedikit berbagi pengalaman, suatu hari saya sedang menunggu bus di salah satu halte. Tiba-tiba datang bapak-bapak paruh baya. Ketika itu muka beliau nampak kebingungan sambil melihat rute bus yang memang terpasang disetiap haltenya. Kebetulan saat itu tidak ada petugas yang menjaga disana  karena itu saya mencoba bertanya.
“Mau kemana pak?”
“Ke simpang lima,mbak. Ini dimana ya mba?”
Oh, sepertinya bapak tersebut baru pertama kali ke Semarang, batinku.
“Ini di banyumanik pak”
Kemudian bapak itu mulai bercerita. Beliau sebenarnya orang Semarang tapi sudah lama tinggal di Singapura. Sudah lupa nama beberapa tempat tapi ingat lokasinya.
“kalo di Singapura beda mba, saya pusing baca petanya. Kok tidak dikasih tanda kita sekarang lokasinya dimana.”
Nah, persis yang pernah aku pikirkan juga. Sempat bingung  pertama kali naik bus ini dengan alasan yang sama seperti bapak satu ini. Ada baiknya, rute diberi tanda lokasi halte dimana kita berada. Jadi, orang yang membaca tidak akan kebingungan seperti kasus ini.
“Oh, ada pak..halte ini ada namanya kok . Tapi  kalo mau dilihat harus dari seberang jalan , kalo duduk ya ga kelihatan hehe”
seputarsemarang.com

Kemudian bus yang kami tunggu datang. Kami pun naik. Mungkin saking lamanya di Singapura. Ketika petugas menyerahkan tiket. Bapak tersebut kelihatan kebingungan lagi.
“Berapa mba?”
“Tigaribulimaratus pak”
Bapak tersebut menyodorkan uang sepuluh ribu sambil berkata “itu kurang gak mba?”
Duh ada ada saja.
***
Oya, naik bus ini murah meriah sekali . Bayangkan penumpang biasa jauh dekat cukup merogoh kocek 3500 rupiah sedang pelajar 1000  rupiahsaja. Kalau naik bus biasa bisa habis 5000 bahkan bisa lebih tergantung jarak jauh dekatnya.Bayangkan , jarak ungaran-simpang lima saja ada kira-kira 27 km. Berarti kira 129 rupiah/km.Murahkan?
Jam operasional bus BRT sekitar 05.30 - 18.30 WIB. Bagi penumpang yang membawa anak, lansia atau memiliki keterbatasan fisik  akan diutamakan untuk duduk. Ya, Jika ke sini, cobalah keliling dengan BRT. Kabar bahagianya tarif hanya sekali jalan, pindah koridor hanya pada halte transit tidak dikenakan biaya tambahan. Tapi jika pindah koridor tidak di halte transit akan dikenakan tarif normal. Jadi,jangan sampai salah ya.
Di laut ngambilin kerang, pulang-pulang lupa di bawa
Kalau kalian ke Semarang, jangan sungkan naik BRT ya.
Yuk, coba transportasi umum. Sudahkah layakkah ?

Ada Apa Dibalik Uang Kertas 1000 Rupiah?

Lihatlah di balik uang kertas 1000 rupiah, ada gambar pemandangan pulau Maitara dan Pulau Tidore. Di gambar itu terdapat kesatuan yang harmonis antara Pulau, Gunung, Laut serta Manusia dengan aktivitasnya. Apakah gambar itu di ambil dari pemandangan nyata ataukah hanya khayalan belaka? Untuk menjawab pertanyaan tersebut kami terbang menuju Propinsi Maluku Utara, dimana kedua pulau tersebut berada.

kami mendarat di Ternate, sebuah pulau kecil yang berseberangan dengan Pulau Maitara dan Tidore. Dari Ternate sudah nampak pulau Maitara dan Tidore dari kejauhan hanya saja sudutnya sangat berbeda dengan yang ada di gambar uang 1000. Setelah kami perhatikan, kemungkinan lokasi pengambilan gambarnya berada di bagian selatan pulau Ternate. Ada yang bilang lokasinya berada di Florida Cafe tapi ternyata bohong besar. Jadi jangan habiskan waktu (dan uang) untuk mampir di cafe ini karena bukan di sini lokasi tepatnya.
Setelah berputar putar mencari sudut yang pas, akhirnya kami sampai di daerah bernama Gambesi. Disini sudut antara kedua pulau tersebut sudah tepat, namun kami harus ke tepi pantai untuk mendapatkan posisi yang terbaik. Pantai tersebut berada di antara rumah rumah penduduk, namun masih bisa di lewati sepeda motor. Lokasinya ada disini…
Akhirnya kami sampai juga dilokasi pengambilan gambar foto Maitara dan Tidore yang ada di uang 1000 rupiah. Senang sekali rasanya mengetahui bahwa pemandangan itu NYATA dan ternyata jauh lebih indah daripada yang ada di gambar. Ini dia foto fotonya :
  

sumber dari : https://jalanblog.wordpress.com/2014/03/21/merekonstruksi-gambar-dibalik-uang-1000-rupiah/


Jalan-Jalan ke Semarang Yuk!

Travelers, sebentar lagi kita akan menyambut akhir pekan panjang. Pastinya banyak diantara kalian yang sudah antusias merencanakan berbagai aktivitas seru bersama keluarga atau teman-teman dekat.
Kalau kamu bosan dengan destinasi yang itu-itu saja seperti Bandung, Bogor, Yogyakarta atau Bali, mungkin kamu bisa mempertimbangkan perjalanan ke Semarang. Walaupun lebih dikenal sebagai kota perdagangan, Semarang juga punya banyak atraksi hiburan yang menarik lho. Di kota ini, kamu bisa melakukan wisata sejarah, wisata religi, wisata belanja sampai wisata kuliner.
Bingung merencanakan kegiatan selama di Semarang? Kamu bisa ‘mencontek’ itinerary yang dibuat Pegipegi nih. Saran Pegipegi, jangan habiskan semua liburan di destinasi wisata. Sisakan hari terakhir untuk beristirahat di rumah supaya kamu kembali fresh saat melakukan aktivitas rutin keesokan harinya.

Jumat malam
Setelah mengakhiri aktivitas rutin, langsung bertolak ke Semarang supaya kamu dan rombongan bisa menikmati hari pertama di Semarang secara maksimal. Ingin perjalanan semakin seru? Alih-alih menggunakan pesawat, coba pilih kereta api sebagai moda transportasi kamu.

Sabtu
Mulai liburan kamu di Semarang dengan melakukan wisata sejarah dan religi. Salah satu destinasi utama yang tidak boleh kamu lewatkan adalah Kota Lama Semarang. Di sini kamu bisa melihat banyak bangunan bergaya kolonial termasuk Gereja Blenduk serta Gedung Marba yang terkenal.
kota lama semarang
Puas menyusuri Kota Lama, kamu bisa menikmati santap siang lebih awal di Jl Karanganyar untuk mencicipi Asem-asem Koh Liem yang sangat populer di kalangan warga Semarang. Hidangannya sendiri berupa nasi dengan sup bercitarasa manis, asam dan pedas yang dibanderol dengan harga sangat terjangkau, yaitu Rp10 ribu.
Usai bersantap siang, saatnya kamu menengok wisata religi populer di kawasan Ungaran, yaitu Pagoda dan Vihara Watugong. Pagoda yang terdapat di vihara itu konon merupakan yang tertinggi di Indonesia karena mencapai 45 meter. Dari sana, kamu bisa menikmati peninggalan bersejarah lainnya di kawasan Simongan, yaitu Kelenteng Sam Poo Kong, yang merupakan persingahan Laksamana Cheng Ho.
Kalau masih ada waktu, kamu juga bisa mengunjungi Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) yang menjadi kebanggaan masyarakat setempat. Masjid besar yang sangat modern ini dilengkapi payung elektrik seperti halnya Masjid Nabawi di Madinah. Selain itu, kamu juga akan menemukan Menara Asmaul Husna setinggi 99 meter sehingga pemandangan seluruh kota Semarang terlihat jelas. Bagi umat Muslim, tentunya MAJT menjadi destinasi yang sangat sayang jika dilewatkan.
img_20120103104452_4f0279b4d4f52
Saat sore hari, istirahatlah sejenak di hotel sebelum menghabiskan Sabtu malam di Bukit Gombel atau Taman Tabanas. Di sini kamu bisa menikmati panorama indah kota Semarang yang gemerlapan di malam hari. Apalagi, cuaca di sini lebih sejuk dibandingkan area lain di Semarang. Tidak  heran kalau Bukit Gombel menjadi pilihan sebagian warga Semarang menghabiskan Malam Minggu mereka.

Minggu
Cara terbaik menikmati Minggu pagi di Semarang adalah mengunjungi kawasan Simpang Lima yang notabene merupakan pusat kota. Di kawasan ini, kamu bisa mengunjungi beberapa bangunan terkenal yang menjadi ‘simbol’ Semarang seperti Lawang Sewu dan Tugu Muda. Lawang Sewu sendiri merupakan gedung megah berbaya art deco, yang digunakan pemerintah kolonial Belanda sebagai kantor pusat kereta api (trem). Nama Lawang Sewu (pintu seribu) disematkan karena bangunan ini memiliki banyak pintu. Tidak jauh dari Lawang Sewu, kamu juga bisa mengunjungi Tugu Muda dan Museum Mandala Bakti yang memiliki nilai historis tinggi bagi warga Semarang.
Lawang Sewu Baru2
Sudah merasa lapar? Coba deh kunjungi Toko Oen yang legendaris di salah satu ruas Simpang Lima. Hidangan Bistik Hamburg dan Nasi Goreng Spesial nya sudah sangat populer di kalangan pecinta kuliner lho. Dan jangan lupa mencicipi es krim buatan rumah yang lezat dan termasuk es krim tertua di Indonesia.
Setelah makan siang, bermain di pantai sepertinya seru nih! Coba deh menuju arah barat dari Simpang Lima, di sana kamu akan menemukan gapura kawasan Pekan Raya Promosi dan Pembangunan Provinsi Jawa Tengah. Tidak jauh dari sana, kamu bisa menikmati petualangan yang seru di Pantai Marina. Tempat yang sangat cocok untuk bersantai sambil menikmati semilir angin dan debuean ombak khas pantai utara.
pantai_marina_semarang
Di malam hari, saatnya kamu dan rombongan melakukan wisata kuliner di sepanjang Jalan Pemuda hingga Perempatan Depok. Deretan tenda-tenda pinggir jalan yang menjajakan makanan lezat sudah siap menyambut kalian.

Senin
smr20
Wah, tidak terasa sudah hari terakhir liburan di Semarang. Kali ini kamu bisa sedikit bersantai. Kamu bisa menghabiskan hari terakhir dengan berburu oleh-oleh khas Semarang seperti wingko babat di kawasan Simpang Lima sampai puas. Kalau masih ada sisa waktu, coba kunjungi kompleks pabrik Jamu Jago dan Museum Rekor Indonesia, di mana kamu bisa melihat berbagai koleksi rekor Indonesia.
Sore hari, saatnya kamu kembali ke rumah dan mengembalikan energi sebelum kembali beraktivitas di hari Rabu.
Seru ya, travelers? Sekarang kamu hanya perlu mencari penginapan yang nyaman untuk menikmati liburan di Semarang. Mulai cari-cari di sini yuk. Selamat berlibur, travelers!